Kamis, 10 Maret 2016

Pada sebahagian malam...

"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Al Isra' [17]: 79)

Kamis, 04 Februari 2016

Masalah

Malam itu engkau gundah. Dilema dengan pekerjaan kantor yang kerap bertentangan dengan kata hatimu. Kerap tak sejalan dengan prinsipmu.

Di satu sisi engkau sebagai bawahan mengharuskan untuk menjalankan perintah atasan. Di sisi yang lain engkau tahu akan ada masalah dikemudian hari jika hal itu terus dilakukan. Masalah yang suatu saat akan menjadi bom waktu, menurut istilahmu.

Sudah sering kali engkau risaukan hal itu dan sering pula dirimu merasa berada di suasana yang tak nyaman itu. Malam itu aku menyarankan lagi memikirkan alternatif untuk sejenak istirahat atau berhenti bekerja.

Menurutmu juga dari segi loyalitas dan prestasi, merasa tidak 'dihargai' dibanding dengan 'cost down' yang bisa engkau lakukan untuk perusahaan. Ambillah jeda sejenak lalu berpikir untuk selanjutnya. Apakah masih mau bekerja atau melakukan aktivitas yang lain.

Kekasihku. Setiap orang pasti punya masalah pribadi, ekonomi,  pendidikan; masalah di tempat kerja,  di rumah, di keluarga atau di komunitasnya. Bahkan mungkin orang tidak punya masalah menurut kita, ternyata malah lebih pelik masalahnya. Mungkin masalah percarian jati diri, keyakinan atau malah masalah kejiwaan.

Selama seorang manusia masih hidup maka akan selalu dihadapkan pada masalah. Selama masih bernafas maka masalah tak akan berhenti. Entah besar atau kecil, entah disebuat sebagai masalah atau dengan istilah lain. Sikap dan respon terhadap masalah-lah yang akan membedakan ditingkat mana orang tersebut.

Ibarat ujian naik kelas, hasil ujian tersebut akan menentukan berada di level apa orang tersebut. Berada di klasifikasi apa orang tersebut. Berapa karat kwalitasnya, andaikan dia adalah sebatang emas. Bagaimana masalah besar disikapi dan dicarikan solusi hingga menjadi selesai atau minimal menjadi kecil.

Kekasihku, dimanapun kita berada, posisi apapun kita, akan bertemu dengan situasi yang kadang sesuai, kadang tidak, dengan keinginan kita. Karena kita adalah kumpulan manusia yang tidak seragam seleranya. Bagaimana kita berkompromi atau bersinergi dengan orang lain, disitulah dinamikanya, disitulah seninya.

Sebagai makhluk sosial, tak mungkin kita hidup sendiri. Maka kita harus terus memiliki sikap sabar pada tempat dan situasi apapun.

Selasa, 30 April 2013

Uais, sangat terkenal di langit

Adalah dia, Uais Al-Qarni, seorang yang hidup di zaman Rasulullah. Seorang lelaki yang biasa saja. Hidup dari upah menggembalakan kambing. Dia tinggal di Yaman saat itu, sangat jauh dari Madinah, tempat Rasulullah berada.


Jumat, 26 April 2013

Kematian dan cinta

Pagi-pagi kami turut tersentak sejenak membaca berita online. Jefri Al-Bukhori yang sering disapa Uje, meninggal dunia. Dikabarkan meninggal karena kecelakaan, menabrak pohon di sisi jalan, saat berkendara motor menuju rumahnya. 

Di Indonesia, beliau sangat terkenal sebagai penceramah. Lewat media TV beliau menjadi sangat laris diundang untuk membawakan ceramah. Penampilannya yang trendy menjadi brand yang menarik media dan disukai banyak pemirsa. Cara membawakan ceramah yang menghibur dan menyentuh juga menjadi salah satu pembeda dengan penceramah biasanya. Hari ini hampir semua media hari ini meliput kejadian tiba-tiba ini.

Kematian beliau mengagetkan media ditengah ketenarannya sebagai penceramah. Namun itulah namanya takdir. Tak ada yang bisa menghalanginya. Tak ada yang bisa menegonya. Apakah dia orang terkenal ataupun tak dikenal. Tak ada kompromi.

Allah maha tahu apa yang terbaik bagi setiap orang. Boleh jadi itulah bentuk kecintaan Allah kepada seorang manusia. Yang jelas banyak yang merasa kehilangan. Ceramah-ceramahnya yang memberi pencerahan akan menjadi amal jariyah bagi almarhum.


Kamis, 25 April 2013

Dan inilah kapal impian itu

Malam ini saya menyaksikan film Titanic lagi. Film lama yang sangat terkenal diawal kemunculannya di tahun 1998. Film yang mengisahkan perjalanan sebuah kapal mewah yang katanya tak akan tenggelam. Sebuah mahakarya maritim terbaik saat itu. Menyatukan kemewahan, kekuatan dan stabilitas dalam satu bangunan di atas laut.

Cerita film ini dibangun dari kisah gadis kaya yang 'malang' yang merasa terpenjara dalam kehidupan mewah yang tak dinikmatinya. Hingga akhirnya bertemu dengan Jack, seorang penumpang miskin yang beruntung ikut serta berlayar.

Puncak dari film ini adalah saat kapal menabrak gunung es dan merobek lambungnya. Kenyataan tragis berikutnya saat kapal ini akhirnya terbelah dua dan karam ke dasar laut yang dingin. Hanya dalam hitungan jam, mahakarya itu lenyap. 

Selasa, 23 April 2013

Mendengarkan

Mendengar adalah poin wajib yang harus ada dalam hubungan suami istri. Betapapun rasa lelah melanda usai beraktivitas setiap hari, luangkan dan lapangkan diri untuk menampung segala rasa yang ada dalam dada pasangan kita. Ini adalah bukti kesediaan kita menjadi pasangan sejati yang sebenarnya.

Pasangan kita juga manusia. Punya rasa yang besar untuk didengarkan. Punya rasa yang besar untuk diperhatikan. Punya keinginan yang besar untuk didengarkan. Mereka punya itu.

Jika mereka tak mendapatkan dari pasangannya, suatu saat mereka akan merasa tak dicintai. Merasa tak dipedulikan. Merasa tak dibutuhkan. Merasa tak ada artinya.

Mari dengarkan dan rasakan apa yang dirasakannya. Itulah salah satu bukti ketulusan cinta kita padanya.     


Senin, 22 April 2013

Aku suka senyummu

Apa yang menjadi mentari di rumah tangga? Salah satunya adalah kehangatan dan keceriaan. Setiap pasangan akan selalu saling merindukan jika ada hal yang membuatn"a senang dalam kebersamaan. Dikala berpisah, entah hanya sebentar atau sekian lama, bayangan wajah dan senyumnya akan tergambar di benaknya. Ya, wajah dengan senyumnya. 

Betapa bahagia seorang suami kala berjumpa pasangannya usai meninggalkannya beberapa lama. Saat itu yang menyambutnya adalah wajah ceria yang berbinar penuh kerinduan. Kerinduan yang suci. Kerinduan yang didalamnya ada ibadah. Kerinduan yang  didalamnya ada pahala.

Senyuman yang tulus adalah bukti kesediaan sepasang kekasih saling memberikan cintanya. Kasih sayang mungkin tak bisa terucap setiap saat. Namun kesediaan untuk berbagi suka dan duka melewati kisah kebersamaan adalah hal yang memberikan ketenangan.

Ketika senyumannya membahagiakan kita, ungkapkan. Sehingga dia tau apa yang kita suka. Tatap wajahnya lalu katakan "Aku suka senyummu. Ciyus!"