Jumat, 19 April 2013

Proyek cinta dunia akhirat

Ada sebuah rumusan yang saya yakini dalam proses seseorang mengambil peran dalam proyek peradaban. Istilah proyek peradaban mungkin terlalu luas, namun memang demikianlah cakupannya. Proyek yang mungkin berlangsung dalam kurun waktu ratusan tahun.

Rumusan pertama yaitu islahu nafsih, memperbaiki diri sendiri. Yang kedua yaitu  binaul usrah almuslimun, membentuk keluarga Islami.

Dalam proses membentuk keluarga Islami, menikah adalah langkah awalnya. Menikah  secara kasat mata hanya nampak sebagai prosesi atau pesta yang biasa kita saksikan. Namun secara mendalam bisa kita maknai sebagai sebuah proyek cinta dunia akhirat antara dua insan.  Proyek yang menjadikan cinta sebagai menu utamanya. Proyek yang dirancang menjadi pengokoh sendi-sendi masyarakat. Proyek yang akan menjadikan umat manusia terus berkembang. Proyek inilah yang akan memberi warna awal setiap anggota masyarakat. Disini pula dimulai proses pematangan karaker.

Warna apa yang akan dominan tergantung dari apa nuansa yang dirasakan dalam rumahnya. Apakah nuansa cinta atau nuansa yang lain.

Menikah diharapkan bukan sekedar menggenapkan setengan dien, namun juga menjadi tempat bersemainya kekuatan-kekuatan yang suatu saat akan diperlukan oleh masyarakat membangun peradabannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar